Wednesday, November 16, 2011

IDE GARAPAN DAN TEKNIK DALAM MENATA KARYA TARI


KATA PENGANTAR


               Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan yang maha esa, karena dengan rahmat dan karunia – nya kami masih di beri kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa kami ucapkan guru dan teman – teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
               Pengalaman estetik adalah sesuatu yang niscaya timbul dalam hidup manusia. Dalam kehidupan sehari – hari di sadari atau tidak disadari, perhatian manusia banyak di tumpukkan pada pengalaman estetik. Sehari – hari manusia banyak memperoleh pengalaman estetik melalui kesenian. Sungguh pun waktu penghayatan terhadap pengalaman estetik hanya sesaat saja, namun pengalaman itu sangat membahagiakan manusia. Oleh karena itu manusia ingin mempertahankan kebahagiaan itu dengan memperpanjang, bahkan mengabadikan estetik yang tidak abadi itu.
               Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman – teman, amien.



                                                                          ................,Januari 2010


                                                                                        Penulis

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR …………………………………………………       i
DAFTAR ISI …………………………………………………………..       ii
BAB I . PENDAHULUAN ……………………………………………        1
BAB II. PEMBAHASAN
      A. ESTETIKA DALAM SENI …………………………………….       2
      B.  IDE GARAPAN ………………………………………………..       4
BAB III. KESIMPULAN ………………………………………………      7
BAB IV. PENUTUP ……………………………………………………      9
BAB V. DAFTAR PUSTAKA ………………………………………...       10
BAB I. PENDAHULUAN


              Tari adalah gerakan – gerakan dari seluruh anggota tubuh yang selaras dengan bunyi musik, diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud dan tujuan dalam tari. Di sisi lain, tari juga sebagai suatu desakan perasaan manusia di dalam dirinya untuk mencari ungkapan berupa gerak – gerak ritmis.
                  Tari juga bisa di katakan sebagai ekspresi perasaan manusia yang di ubah oleh imajinasi dan di beri bentuk oleh media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolis sebagai ungkapan si penciptanya. Demikian pula adanya yang memandang tari sebagai latihan – latihan untuk mengembangkan kepekaan akan rasa gerak dan irama.  
                  Sesuatu hal yang terpenting dalam memahami karya tari adalah keindahan. Keindahan dalam seni tari di sebut dengan Estetika. Apresiasi karya tari  di pandang dari sudut pandang estetika bentuk dan estetika isi mampu menyusun karya tari sederhana.
                  Ide garapan dapat muncul dari hasil apresiasi karya tari tradisi, kreasi, maupun modern, atau dasar pengalaman dalam kegiatan kehidupan dan aktivitas lainnya. Aktivitas tersebut, mengamati, menghormati, menghayati karya tari, pada dasarnya adalah suatu proses komunikasi antara seniman sebagai kreator dan penikmat sebagai apresiator melalui karya seni tari yang indah ( estetis ).
                 







BAB II. PEMBAHASAN


A.   Estetika Dalam Seni

Tari adalah suatu karya seni yang memiliki [1]nilai yang di sebut dengan indah. Istilah nilai dapat dipakai untuk memberikan arti harga atau kebaikan suatu benda.
Estetika dapat diartikan sebagai indah. Pada awalnya arti estetika      ( keindahan ) mencakup seluruh nilai seperi nilai seni, alam, moral, dan intelektual. Tapi definisi estetika ( keindahan ) telah mengalami perkembangan hingga menjadi kesatuan hubungan bentuk yang terdapat di antara kesadaran kita.
Berikut adalah teori – teori yang menyangkut dengan estetika             ( keindahan ) :
1.      Teori subyektif dimana ciri yang menciptakan keindahan pada suatu benda sesungguhnya tidak ada  yang ada hanyalah tanggapan perasaan dalam diri seseorang yang mengamati.
2.      Teori obyektif yang berpandangan bahwa ciri atau sesuatu yang menciptakan keindahan merupakan sifat yang telah ada pada benda yang bersangkutan.
3.      Teori campuran yaitu campuran antara subjektivisme dan objektivisme.
4.      Teori perimbangan keindahan yaitu suatu benda tercipta dari ukuran, jumlah dan susunan yang mempunyai perimbangan tertentu.
5.      Teori proporsi yaitu dengan melihat keindahan tercipta dari tidak adanya keteraturan yang tersusun dari daya hidup, penggambaran, kelimpahan, dan pengungkapan perasaan.
Sehingga estetika  ( keindahan ) dapat diartikan bukan merupakan bagian dari sebuah kualitas atau peristiwa tetapi bagaimana cara kita menangkap sebuah keindahan karena mengacu pada selera.
Estetika ( keindahan ) dalam tari dapat diamati melalui :
1.      Wirama ( Irama )
2.      Wiraga ( keterampilan gerak )
3.      Wirasa ( Rasa )
4.      Unsur – unsure yang mendukungnya seperti musik.
Hal yang perlu dipahami dalam mengamati karya tari adalah adanya faktor subjektif dan objektif. Benda itu sangat estetis ( indah ) karena adanya sifat yang melekat pada benda indah, dan tidak terkait dengan orang yang mengamat sehingga bisa di artikan bahwa munculnya keindahan itu karena adanya tanggapan perasaan dari pengamat.
Jadi secara garis besar keindahan itu ada karena proses hubungan antara benda atau karya tari dan alam pikiran orang yang mengamati.
Dalam mencermati sebuah karya tari di perlukan  pengamatan, dan terdapat  dua hal yang membantu dalam pengamatan  untuk menentukan nilai subyektif dan obyektif  sebuah karya tari sebagai berikut :
1.      Kemampuan [2]visual yang akan menghasilkan sebuah persepsi yang berbeda- beda setelah kita melihat karya tari.
2.      Kemampuan kognitif ([3] intelektual ) yang akan berpengaruh pada persepsi imajinasi demikian juga psikis.
Pengamatan tidak hanya mengandalkan kemampuan berimajinasi saja tetapi juga keluasaan pengetahuan intelektual dan estetis yang di miliki seseorang dan dalam keadaan yang bagaimana kejiwaan seseorang tersebut. Maka apabila pengamatan karya tari di dominasi oleh salah satu aspek saja hasil analisis nya menjadi subyektif.
Oleh karena itu pengamatan yang baik memerlukan kesiapan fisik, psikis, dan intelektual yang berjalan bersama – sama. Sehingga dengan kata lain dalam mengamati sebuah karya tari membutuhkan bekal pengalaman estetis ( keindahan ) dan pengalaman intelektual.


B. Ide Garapan
[4]Ide garapan menjadikan seluruh tema tari yang akan di ungkapkan menjadi suatu  pesan atau makna tari.  Tema tari merupakan gagasan yang dapat di ambil berdasarkan pengalaman dari hidup, musik, drama, legenda, upacara, agama, kondisi – kondisi sosial, atau mengambil gagasan berdasarkan sumber – sumber kehidupan primitif yang berkaitan dengan alam maupun lingkungannya.
Hal – hal yang harus diperhatikan dalam memilih tema adalah sebagai berikut :
a.      Keyakinan penata terhadap ide yang dipilih
b.      Apakah dapat di tarikan ?
c.      Dapat di komunikasikan
d.      Perlengkapan teknik penata tari.
e.      Tersedianya fasilitas untuk kebutuhan tari, seperti alat tari, musik, kostum dan sebagainya. 
Keunikan ide – ide garapan yang orisinil muncul berdasarkan pengekspresian diri, pengekspresian melalui pijakan gerak akan memunculkan sesuatu yang menarik.
Keunikan dalam ide – ide garapan dapat di lihat dari hal – hal sebagai berikut :
1.      Dasar Pijakan
   Dasar pijakan adalah sumber pengayaan dalam proses penciptaan.
   Dasar Pijakan terbagi menjadi dua sebagai berikut :
a.      Pijakan tradisi
Pijakan tradisi adalah segala bentuk tari tradisi dapat merupakan sumber, dapat merupakan bahan untuk di pikirkan, diolah, dan di garap sehingga melahirkan bentuk – bentuk baru.
Suatu bentuk tari terkadang di garap berdasarkan pijakan tari tradisi sehingga akan menghasilkan bentuk tari yang baru setelah melalui proses berkarya.
b.      Pijakan Gaya
Pijakan Gaya adalah keseluruhan hal yang di jadikan dasar bagi orang untuk menandai identitas mereka terdiri dari sesuatu yang di sebutkan dengan gaya ( style ).
Gaya dalam tari tersusun dari simbol – simbol, bentuk – bentuk, dan orientansi – orietansi nilai yang mendasarinya. Pijakan gaya terkadang digunakan sebagai pijakan dalam menggarap suatu bentuk tari.
  2.   Spesifikasi
        [5]Spesifikasi dalam tari mempunyai batasan lebih kepada sesuatu yang khusus / unik yang tidak dimiliki daerah lain dan atau orang lain. Pada tari tradisi terungkap ciri – ciri tertentu khas daerah yang bersangkutan, yang berbeda dengan daerah lainnya. Umumnya, suatu tarian di bentuk melalui pilihan – pilihan kreatif untuk memperagakan gaya – gaya tertentu bahkan dalam prosesnya terkadang menambahkan atau membuang beberapa item sehingga mengubah suatu gaya dan membentuk gaya yang baru.
     
      Ide gagasan yang dapat di jadikan tema meliputi hal – hal sebagai berikut :
1.      Tema Lingkungan  dan alam sekitar.
Seperti gerak – gerak anginnya bertiup, pohon bergoyang, air yang mengalir di sungai, berkaitan dengan perburuan, mata pencaharian.
2.      Tema seperti gerak tubuh atau menggunakan pola cerita rakyat.
3.      Tema kehidupan sehari – hari.
Seperti bermain peran, jenis permainan anak yang biasa di lakukan (dolanan).
4.      Tema dengan menggunakan properti
Dimana properti dapat sebagai pendukung tari untuk mengekspesikan gerak seperti bermain tali / pita, kentongan, tempurung, payung, topeng dan sebagainya.








BAB III. KESIMPULAN


-         Keindahan dalam karya tari di sebut dengan Estetika
-         Pada Awalnya definisi Estetika  mencakup seluruh nilai seni, alam, moral dan intelektual
-         Setelah mengalami perkembangan definisi estetika berubah menjadi kesatuan dari hubungan bentuk yang terdapat di antara kesadaran kita.
-         Teori – teori yang menyangkut estetika sebagai berikut :
1.      Teori subyektif
2.      Teori obyektif
3.      Teori campuran
4.      Teori perimbangan
5.      Teori proporsi
-         Estetika tari  dapat diamati melalui :
1.      Wirama ( Irama )
2.  Wiraga ( keterampilan gerak )
     3.  Wirasa ( Rasa )
           4.  Unsur – unsur yang mendukungnya seperti musik.
-         Dalam pengamatan karya tari kemampuan yang harus dimiliki adalah sebagai berikut :
1.      Kemampuan Visual
2.      Kemampuan  Kognitif ( Intelektual )
-         Ide garapan menjadikan seluruh tema tari yang akan di ungkapkan menjadi suatu pesan atau makna tari.


-         Tema yang di peroleh hendaknya lebih diperhatikan dengan memandang hal – hal berikut :
1.      Keyakinan penata terhadap ide yang di pilih
2.      Apakah dapat di artikan
3.      Apakah dapat di komunikasikan
4.      Perlengkapan teknik penata tari
5.      Tersedianya fasilitas
-         Keunikan  dalam ide – ide garapan dapat di lihat dari hal – hal sebagai berikut :
1.      Dasar Pijakan
Dasar pijakan merupakan sumber pendayaan dalam proses penciptaan.
a.      Pijakan tradisi
b.      Pijakan gaya
2.      Spesifikasi
Ide gagasan yang dapat di jadikan tema sebagai berikut :
a.      Tema lingkungan dan alam sekitar
b.      Tema seperti gerak tubuh
c.      Tema kehidupan sehari – hari
d.      Tema dengan menggunakan properti








BAB IV. PENUTUP


                        Demikian makalah Ide Garapan dan Teknik Dalam Menata Karya Tari dibuat agar bisa di pergunakan sebagai bahan refrensi dalam pelajaran Seni Budaya khusus untuk materi Karya Tari.
                       






















BAB V. DAFTAR PUSTAKA


Setiawan, Rahmida dkk. 2006. Seni Budaya 1. Bogor : Penerbit Yudistira
___________________. 2006. LKS Seni Budaya. Bekasi : Penerbit Swadaya Murni





[1] Nilai : merupakan sesuatu yang ada pada suatu benda yang ada  dapat memuaskan keinginan manusia didalam karya seni.
[2] Visual : kemampuan penglihatan manusia dalam melihat suatu benda

[3] Intelektual : kecerdikan berpikir dalam mempelajari ilmu pengetahuan dalam melihat suatu benda
[4] Ide : Rancangan yang tersusun di dalam pikiran
[5] Spesifikasi : rincian












No comments:

Post a Comment